Sekaitan Penyerangan Masjid Amal Silaturahim, Proyek Apartemen Perumnas Didemo

Aksi di depan gedung apartemen sukaramai milik Perum Perumnas di Jalan Nikel, Jumat (25/10/2019). (orbitdigitaldaily.com/Diva suwanda)

MEDAN – Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Masjid Amal Silaturahim Jalan Timah Putih, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area berunjukrasa di depan gedung Apartemen Sukaramai milik Perum Perumnas di Jalan Nikel, Jumat (25/10/2019).

Aksi ini merupakan buntut pascapenyerangan yang terjadi di Masjid Amal Silaturahmi Selasa (22/10/2019) kemarin.

Diketahui, kala itu sekumpulan orang datang mengambil sejumlah inventaris masjid.

Menurut salah seorang orator dari atas mobil komando, dari rekaman video CCTV masjid Amal Silaturahim yang beredar di medsos terlihat jelas siapa pelaku penyerangan dan pencuri fasilitas milik masjid.

Sekaitan aksi itu, massa menuntut polisi bertindak cepat mengamankan para pelaku yang kemarin merangsek masuk ke dalam masjid.

Dalam aksi tersebut massa meminta Kapolda Sumut untuk segera menangkap para pelaku dan mengusut tuntas para aktor intelektual di belakang penyerangan fasilitas Masjid Amal Silaturahmi.

Selanjutnya, massa mendesak Gubernur Sumut dan jajaran untuk memanggil pimpinan Perumnas. Massa juga memerintahkan untuk menyelesaikan permasalahan Masjid Amal Silaturahmi dalam secepatnya.

Ketua BKM Masjid Amal Silaturahmi, Indra Syafi’i mengatakan ada pihak ketiga yang mengompori dan menjanjikan para pelaku untuk merusak masjid.

“Mereka menyuruh preman-preman untuk merusak fasilitas masjid. Ada ancaman untuk meruntuhkan masjid dan segala macam,” kata Indra, Jumat (25/10/2019).

“Kita minta kepada pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku. Jangan sampai kami yang menangkap. Kalau kami yang menangkap, kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka,” sambungnya.

Ditegaskan Indra, Masjid Amal Silaturahmi tidak bisa dipindahkan. Ada upaya Perumnas untuk mengambil, karena mereka tidak bisa meruntuhkan masjid tersebut.

“Kita tidak masalah masjid baru jalan, masjid lama juga jalan. Silahkan karena semua masjid sama. Tapi kalau mereka mau rusak masjid kami, kami siap untuk melawan,” tegasnya.

Camat Segera Lakukan Pertemuan

Camat Medan Area, Hendra Asmilan mengatakan bahwa dari hasil pertemuan di Kantor Wali Kota akan dibentuk tim untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Masjid Amal Silaturahmi.

“Kita akan cari jalan keluar yang betul-betul baik untuk masing-masing-masing pihak,” kata Hendra.

Hendra menjelaskan bahwa nantinya tim yang dibentuk akan melihat. Di mohon masing-masing pihak untuk bersabar dan saling menjaga kondusivitas sampai hasil investigasi tim yang dibentuk selesai.

Sementara itu, Kapolsek Medan Area Kompol Anjas Asmara Siregar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah orang.

“Untuk yang dimintai keterangan dari Polsek sudah ada 7 orang. Kemarin dari Polrestabes juga ada melakukan pemeriksaan. Yang pasti ini masih proses penanganan pihak hukum,” kata Anjas.

Anjas menjelaskan mereka yang diperiksa berasal dari pihak yang berkompeten dalam permasalahan tersebut. Polisi tetap melakukan penjagaan dan pengamanan serta patroli.

“Alhamdulillah saat kejadian tidak ada korban,” jelas Anjas.

Untuk diketahui, penyerangan diduga terkait dengan Perum Perumnas, yang tengah membangun proyek rumah susun di kawasan itu.

Masjid itu sendiri ingin dipindah oleh Perumnas, namun mendapat penolakan keras dari warga dan jemaah masjid.

Polemik pemindahan masjid ini sendiri sudah berlangsung setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

Warga menilai, Perumnas tidak memilik alas hak untuk memindahkan masjid itu karena merupakan wakaf.

Menurut warga, massa yang masuk ke Masjid Amal Silaturahim kala itu mengambil kotak infaq, AC, kipas angin dan inventaris masjid juga diambil, beberapa barang lainnya dirusak.

Kemudian, setelah penyerangan, barang-barang yang sebelumnya diambil dari dalam masjid, ternyata dibawa dan disimpan di rusun itu.

Oleh polisi dan warga, barang-barang itu kemudian dibawa kembali ke masjid. Hanya saja, kondisinya sudah rusak.

Penyerangan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Warga juga membawa serta rekaman CCTV yang merekam aksi penyerangan itu. (Diva Suwanda)