Aceh  

Polemik Adik Kandung Jadi Plt Sekda dan Dana KONI, Ini Kata Bupati Abdya

Bupati Abdya Akmal Ibrahim,SH saat menjelaskan persoalan Koni dan Persada Abdya juga terkait penetapan Plt Sekda Abdya, Salman Alfarisi ST yang disebut-sebut sebagai tindakan nepotisme, di aula Rapat DPRK (foto/Nazli)


ABDYA| Terkait polemik kucuran anggaran disektor olahraga yang dikelola oleh Koni dan tim Persada Abdya yang mencuatnya polemik bermula dari tulisan di media sosial dan youtube ironisnya menuding Pemkab Abdya kurang perhatian terhadap sektor olahraga

Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim SH, dalam rapat paripurna rancangan qanun APBK tahun 2022 di aula rapat DPRK, menyusul adanya instruksi dari anggota dewan yang mempertanyakan duduk persoalan terkait dana hibah untuk Koni Abdya, Selasa (12/10/2021 menjelaskan secara rinci

Kata Akmal,tugas pemerintah itu menjelaskan terkait apa yang menjadi persoalan di kalangan masyarakat agar mereka paham duduk persoalannya. Seperti halnya Pemkab Abdya dituding kurang perhatian mengenai sektor olahraga di media sosial.

Dalam hal itu, Bupati berkewajiban menjelaskan bahwasanya Pemkab Abdya setiap tahun selalu menganggarkan anggaran dalam bentuk hibah kepada organisasi dimaksud. Bentuk hibah yang diberikan juga sama dengan Pramuka, PKK dan KNPI. Pertanggungjawaban dana hibah dimaksud juga dilakukan oleh masing-masing penerima dana hibah itu.

Lebih lanjut,disebutkan, dana hibah yang dikucurkan untuk Koni pada tahun 2018 Rp. 800 juta, tahun 2019 Rp. 700 juta, tahun 2020 Rp. 850 juta dan tahun 2021 sebanyak Rp.800 juta. Begitu juga dengan Persada di tahun 2018 mendapat bantuan dana hibah sebesar Rp. 790 juta, tahun 2019 Rp. 700 juta, tahun 2020 sekitar Rp. 200 juta namun
tidak habis terpakai dan sisanya disilpakan. Serta di tahun 2021 sebanyak Rp. 200 juta.

“Salah jika dikatakan Pemkab Abdya kurang memperhatikan sektor olahraga. Selama ini tidak pernah ada masalah, setiap pertanggungjawaban anggaran itu selalu kami terima dengan baik dan tidak kami tolak meskipun hak tersebut ada,” ujarnya

Namun dia sangat menyayangkan lantaran persoalan Koni dan Persada Abdya ditafsirkan kemana-mana dan menyerempet banyak hal. Setiap tahun Koni selalu dibantu anggaran oleh Pemkab yakni oleh bupati sebagai kepala daerah.