Pengajian Subuh di Masjid Raya Miftahul Iman: ‘Wani Piro’ di Mata Tuhan

MEDAN ` Istilah “wani piro” yang kerap kita dengar atau lakukan di muka bumi ini tak ada dalam hukum Allah.

Oleh sebab itu, suatu amal kebaikan yang dilakukan umat manusia akan menjadi bekal di akhirat kelak.

Demikian disanpaikan Al-ustad DR H Nurdin Amin Lc SH MA, dalam pengajian Subuh, Minggu (22/11/2020) di Masji Raya Miftahul Iman, Jalan Panglima Denai Medan Denai.

Menurut Ustad Nurdin, Islam mengajarkan kebaikan, salah satunya adalah jujur dan amanah.

Di yaumil akhir nanti semua amal manusia menjadi senjata ampuh untuk membantu kita dari ganjaran.

Jika selama ini di dunia manusia bisa menerapkan istilah hukum wani piro, tetapi di akhirat itu tak berlaku.

“Tak ada tawar menawar dalam ibadah, yang wajib/boleh berpahala, yang mungkar berdosa,” kata Ustad Nurdin Amin.

Semua manusia sama di mata Tuhan, kaya, miskin, berpangkat atau tidak, yang dihitung amal ibadahnya saat di dunia.

Pengajian yang dipandu oleh Imam Besar Masjid Raya Miftahul Iman, Al-ustad M Ridwan Harahap SPdI itu berlangsung segar dengan sesi tanya jawab

Ustad Nurdin mengajak umat Nabi Muhammad SAW, untuk selalu menjunjung nilai keislaman dengan melaksakan perintah Allah dan menjauhi laranganya. (Karyadi Bakat)