Aceh  

Ketua PEKA Minta Bupati Aceh Selatan Bertindak Terkait Kisruhnya Oknum Guru dan Wartawan

Ia melanjutkan, setelah lebih kurang satu pekan pasca mutasi berjalan, bupati baru menyadari bahwa mutasi guru yang dilakukannya itu adalah keliru maka atas kekeliruan kebijakan itu bupati langsung lakukan mutasi ulang sehingga guru yang dimutasi tersebut telah di tempatkan di SD 5 unggul di gampong Lhok Bengkuang kecamatan Tapaktuan.

“Sebelum mutasi itu terjadi F juga telah memecat seorang operator sekolah yang sudah 9 Tahun berbakti dan mengabdi di sekolah SD I Batu Itam, itu juga dilakukan tanpa alasan kecuali di dorong rasa tidak suka F sebagai kepala sekolah kepada operator tersebut,” tudingnya.

Sukandi menambahkan diduga atas perintah F, R alias NN mencoba membersihkan nama baik F pada pihak terkait dikarenakan di media begitu gencar berita tentang F yang digambarkan bersikap ditaktor oleh para tokoh masyarakat dan LSM.

“Maka R alias NN mulai “bergerilya” mendatangi wartawan, guru-guru termasuk saya sendiri didatangi R alias NN itu,” beber Sukandi.

Namun hal ini kembali meruncing, akibat banyak pihak yang didatangi R alias NN merasa kesal atas sikapnya yang selalu membual maka pembicaraan R alias NN direkam.

“Diantara pembicaraannya itu terlontar kata tuduhan dari mulutnya bahwa wartawan tanpa surat kabar itu adalah WTS dan dalam rekaman itu juga dapat diketahui bahwa R alias NN membolos jam pelajaran atau R alias NN tidak masuk mengajar anak di sekolah, sehingga 3 jam pelajaran kosong dan siswa tidak belajar akibat R alias NN pergi membual pada orang yang sengaja didatanginya atas perintah F sebagai kepala sekolah,” ucapnya.