Medan  

Cantika dan Cindy Putus Sekolah, Sumut Bermartabat Hanya Slogan

Cantika Cian Patricia Rajagukguk dan Cindy Meisya Putri Rajagukguk saat ditemui dirumahnya usai penyerahan kunci rumah oleh SETARA

Kemudian, kata Rajuddin menyebutkan kinerja dinas pendidikan belum maksimal mensosialisasikan pentingnya pendidikan pada generasi terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Selain Pemko Medan, sambungnya Pemprov Sumut juga belum berpihak memberikan wajib belajar kepada anak anak, seperti yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat terkhusus bagi anak putus sekolah atau yang selama ini terabaikan karena faktor ekonomi.

“Tidak hanya sekolah mereka yang selayaknya dibantu oleh pemko tapi juga kesehatan mereka dan orangtuanya menjadi peserta penerima BPJS PBI sehingga enam bersaudara ini terbantu dari sisi layanan kesehatan dan untuk  mengecap pendidikan yang lebih layak lagi,” tegasnya.

Rumah Cantika dan Cindy usai diperbaiki

Selanjutnya anggota DPRD Pemprov Sumut, Edi Susanto Ritonga ST, menyoroti dana pendidikan yang digelontorkan pemerintah lewat APBN, APBD Pemprov Sumut maupun APBD Kota Medan yang tidak menyentuh rakyat.

“Kemana sebenarnya dana untuk bantuan sosial kemasyarakatan itu ? Katanya masyarakat jangan lapar, jangan terlantar. Jadi bermartabat itu terkesan hanya slogan,” kata Edi saat diminta komentarnya.

Reporter : Toni Hutagalung