AXA Mandiri Siapkan Produk Menengah Bawah

Selain harus meningkatkan literasi atau pengetahuan mengenai asuransi yang saat ini masih 19,4 persen saja, lanjut Risca, fitur IT mengenai asuransi juga masih banyak yang ribet sehingga masyarakat masih banyak yang malas membeli asuransi.

“Apalagi milenial kini menggunakan teknologi itu lebih pada cenderung konsumtif untuk media sosial seperti tik tok, whatsapp, facebook dan lainnya. Maka ini menjadi tantangan untuk perusahaan asuransi ke depannya,” imbuhnya.

Menanggapi tantangan yang tengah terjadi, PT AXA Mandiri Financial Services terus memaksimalkan pelayanan digitalisasi dalam memasarkan produk asuransi termasuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.

Direktur PT AXA Mandiri Financial Services, Rudi Nugraha menyatakan, banyak tantangan dunia asuransi pada masa pandemi ini bisa menjadi peluang untuk menambah nasabah. Salah satunya harus bisa memaksimalkan peluang digital guna mendapatkan peluang nasabah tersebut.

“Itu karena kondisi yang sudah berubah. Jadi kita memang harus mencari cara kreatif seiring memanfaatkan teknologi digital agar tetap mendapatkan peluang nasabah,” sebutnya.

Masih kata Rudi, PT AXA Mandiri Financial Services juga menyiapkan sejumlah produk asuransi baru menyasar segmen menengah ke bawah atau mikro dengan pertimbangan kondisi perekonomian saat ini.

“Kami harus melihat segmen mana yang masih mampu membayar. Jangan sampai kami menjual itu, segmennya salah, mereka tidak mampu bayar akhirnya mereka habis uang karena mampunya hanya bayar satu atau dua kali. Jadi AXA Mandiri banyak membuat segmentasi dari yang besar sampai yang murah dari Mandiri Mikro Sejahtera dari yang cuma 50 ribu kami ada. Jadi kami sesuaikan segmennya karena kondisi market,” ungkap Rudi.