Ragam  

AS Kucurkan Dana Rp229 untuk NASA, Lanjutkan Misi Manusia di Bulan

NASA berencana mengirim para astronautnya untuk tinggal di Bulan pada 2028 mendatang. Tidak hanya untuk mendarat dan mengambil sampel, seperti misi pendaratan di Bulan yang dilakukan NASA 45 tahun lalu.

Tak hanya itu, NASA juga berencana untuk mengeksplorasi Mars.

Misi NASA itu bakal terlaksana setelah pemerintah Amerika Serikat mengabulkan permintaan anggaran NASA sejumlah US$21 miliar (Rp299 triliun, kurs 1 USD=Rp14.245,5). Jumlah ini turun US$500 juta (Rp712 miliar) dari anggaran NASA tahun lalu.

“Saya sangat senang bahwa permintaan anggaran untuk NASA dari presiden AS sangat kuat,” jelas administrator NASA Jim Bridenstine dalam pidatonya, Senin (11/3) seperti dikutip Space. “Dan kami mendapat dukungan kedua partai dan kedua kamar Kongres.”

Dalam pengumuman anggaran kemarin, Gedung Putih mengajukan beberapa permintaan untuk NASA. AS meminta NASA untuk menunda pengembangan roket SLS Block 1B yang lebih bertenaga. Sebab, pengembangan roket ini dianggap selalu terlambat dan kelebihan anggaran. Awalnya, proyek ini rencananya meluncur pada 2017, tapi kini mesti molor hingga 2020.

Lantas apa guna eksplorasi ini? Menurut NASA, hasil inovasi dan teknologi mereka akan berguna untuk Bumi. Teknologi yang digunakan untuk tinggal di Bulan juga akan berguna untuk melakukan eksplorasi di Mars dan planet-planet lainnya.

Untuk menyiapkan misi ini, NASA menyiapkan Space Launch System (SLS). Ini adalah roket paling canggih yang sangat bertenaga. Roket inilah yang akan digunakan untuk mengantar pesawat-pesawat luar angkasa AS lepas dari gaya gravitasi menuju orbit. Pesawat-pesawat itu yang lantas akan digunakan untuk mengeksplorasi luar angkasa.

NASA telah mengembangkan SLS dan Orion dalam sepuluh tahun terakhir. NASA awalnya berencana untuk mengembangkan dua jenis SLS, Block 1 dan Block 1B.

Roket Block 1 sanggup membawa beban hingga 95 ton metrik. Jauh lebih kuat dari roket terkuat SpaceX, Falcon Heavy yang sanggup mengangkat 63,8 metrik ton, dilansir CNNIndonesia.

Sementara Block 1B bakal bisa mengangkut kargo lebih berat lagi, hingga 130 ton metrik. Roket ini jadi satu-satunya yang mampu mengangkat Orion yang berisi empat astronaut dan kargo didalamnya sekaligus, seperti dikutip dari The Verge.

Orion sendiri adalah kapal luar angkasa yang akan digunakan NASA melakukan penjelajahan antar planet. Pesawat ini akan berisi empat awak astronaut, kargo, dan sistem keselamatan ketika mereka ada dalam kondisi bahaya.